Selasa, 27 Maret 2012

JENIS-JENIS MEDIA PENGAJARAN


1.Media Gambar Diam
Gambar diam yaitu sejumlah gambar,foto,lukisan,baik dari majalah,buku,koran,atau sumber lain yang dapat digunakan sebagai alat bantu pengajaran[1].. Media ini termasuk kategori media visual non proyeksi yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari pemberi ke penerima pesan (dari guru kepada siswa). Pesan yang dituangkan dalam bentuk tulisan, huruf-huruf, gambar-gambar dan simbol yang mengandung harti disebut ”Media Grafis”. Media grafis termasuk media visual diam, sebagaimana halnya dengan media lain media grafis mempunyai fungsi untuk menyalurkan pesan dari guru kepada siswa. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan yang dituangkan ke dalam simbol-simbol yang menarik dan jelas. Media ini tidak termasuk media yang relatif murah dalam pengadaannya bila ditimbang dari segi biaya. Macam-macam media grafis adalah: gambar/foto, diagram, bagan, grafik, poster, media cetak, buku[2].

2.Media Display dan Grafis
Media Display termasuk dalam kelompok media yang tidak diproyeksikan (nonprojected media). Media Display adalah media untuk menyampaikan informasi atau pesan secara visual (untuk dilihat/dipajang/dipresentasikan)[3].
Media grafis termasuk media visual yang berfungsi untuk memyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan(reserver),dimana pesan dituangkan melalui lambang atau simbol komunikasi visual.Selain fungsi umum tersebut,secara khusus grafis berfungsi untuk menarik perhatian,memperjelas sajian ide,mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat di lupakan atau di abaikan bila tidak di grafiskan.
Media grafis mempunyai jenis yang bermacam-macam,beberapa di antaranya yaitu:
A.Media Bagan(Chart)
Adalah suatu media yang penyajianya secara diagramatik dengan mengunakan lambang-lambang visual,untuk mendapatkan sejumlah informasi yang menunjukan perkembangan ide,objek,lembaga,orang,keluarga yang ditinjau dari sudut waktu dan ruang.Pesan yang di sampaikan biasanya berupa ringkasan visual suatu proses,perkembangan atau hubungan pentingSebagai media yang baik bagan haruslah[4]:
1.Dapat di mengerti anak
2.Sederhana dan lugas,tidak rumit atau berbelit-belit
3.Di ganti pada waktu tertentu  agar selain tetap termasa(up to date)juga tidak kehilangan daya tarik.
Ada beberapa jenis bagan antara lain:
1.Bagan Pohon(Tree Chart)
Mengambarkan arus diagram berasal dari akar,ke batang menuju ke cabang dan ranting-ranting.
2.Bagan Organisasi
Adalah bagan yang mengambarkan susunan atau hirarki suatu organisasi yang di hubungkan melalui garis-garis  dan juga dapat dilihat dengan jelas bidang-bidang yang terdapat di dalamnya dan dapat di ketahui siapa yang bertanggung jawab di dalamnya.
3.Bagan Arus(Flow Chart)
Mengambarkan suatu proses atau dapat pula menelusuri tanggung jawab atau hubungan kerja antara berbagai bagian atau seksi seperti halnya dalam organisasi.Tanda panah di gunakan untuk mengambarkan arah arus tersebut.
4.Bagan Garis Waktu
Di sebut juga time line chart adalah bagan yang menunjukan atau mengambarkan kronologi waktu atau hubungan peristiwa dalam suatu periode atau waktu.
B.Grafik(Graph)
Grafik merupakan gambar sederhana yang di susun menurut prinsip matematika,dengan mengunakan data berupa angka-angka.Grafik mengandung ide,objekdan hal-hal yang dinyatakan dengan symbol dan disertai dengan keterangan-keterangan secara singkat.
Fungsi grafik adalah mengambarkan data kuantitatif secara teliti,menerangkan perkembangan atau perbandingan suatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas.
Beberapa keuntungan mengunakan grafik adalah[5]:
1.Bermanfaat untuk menerangkan data kuantitatif dan hubungan-hubungannya.
2.Kemungkinan pembaca untuk memahami data yang disajikan dengan cepat dan menyeluruh,baik dalam bentuk ukuran jumlah pertumbuhan atau arah suatu kemajuan.
3.Penyajian angka lebih cepat,jelas,menarik,ringkas dan logis.
Media grafik yang baik  kalau menurut syarat-syarat berikut:
1.Jelas dan mudah dilihat oleh seluruh kelas.
2.Hanya menyajikan satu ide dalam setiap satu grafik.
3.Ada jarak atau ruang kosong antara kolom bagiannya.
4.Warna yang digunakan kontras dan harmonis.
5.Berjudul dan ringkas
6.Sederhana(simplicity)
7.Mudah dibaca(legibility)
8.Praktis dan mudah di atur(manageability).
9.Mengambarkan kenyataan(realime).
10.Menarik
11.Jelas dan tidak memerlukan informasi tambahan.
12.Teliti.
Ada beberapa jenis grafik yang lazim dan umum di ketahui yaitu:
1.Grafik Garis atau Kurva(Line Graph)
Grafik garis adalah yang paling tepat dari semua grafik,terutama dalam melukiskan kecenderungan-kecenderungan atau menghubungkan dua rangkaian kata. Suatu grafik garis hendaknya digunakan bila data itu berkelanjutan[6].Grafik mengunakan garis-garis yang terdiri dari garis-garis absis dan ordianat atau garis horizontal dan vertikal[7].
2.Grafik Batang(Bar Graph)
Grafik batang adalah grafik yang paling mudah untuk dibuat dan sangat sederhana. Tiap kelompok data yang di bagan,digambarkan oleh sejumlah batang,baik secara vertikal maupun horizontal. Panjang batang melukiskan besarnya persentase data,semua batang dengan ukuran lebar yang sama.Grafik batang mengunakan garis-garis yang menkomunikasikan garis-garis horizontal dan vertical dan di buat dalam bentuk petak-petak.Untuk mengambarkan grafik batang di perlukan sumbu datar dan sumbu tegak lurus[8].Panjang batang melukiskan besarnya persentase data,semua batang dengan ukuran lebar yang sama[9].

3.Grafik Lingkaran(Pie Graph)
Menunjukkan hubungan yang bersifat persentasi atau hubungan frekuensi .Grafik ini berupa gambar sebuah lingkaran yang dibagi menjadi beberapa sektor[10].Grafik ini di maksudkan untuk mengambarkan bagian-bagian dari keseluruhan serta perbandingan bagian-bagian tersebut[11].
Ada dua ciri umum dari grafik lingkaran yaitu:
a.Grafik itu selalu menunjukan jumlah atau keseluruhan
b.Bagian-bagiannya atau segmennya dihitung dalam persentase[12]
4.Grafik Simbol(Pictorial Graph)
Grafik yang mengunakan simbol untuk menghitung jumlah yang di grafiskan dan sangat menarik untuk dilihat dan lebih menarik jika simbol yang di gunakan cukup bagus dan memeiliki karakteristik tertentu.Setiap satuanya jumlah tertentu dibuat sesuai dengan datanya[13]. 
5.Grafik Peta dan Globe
Disebut juga dengan kartogram yang melukiskan  keadaan denga tempat kejadiannya.Namun secara khusus peta dan globe tersebut memberikan informasi tentang[14]:
a.       Keadaan permukaan bumi,dataran rendah,sungai,gunung,dan serta perairan lainnya.
b.      Tempat-tempat serta arah dan jarak dengan tempat yang lain.Data budaya dan masyarakat
c.       Data ekonomi,misalnya hasil pertanian ,industri atau perdagangan internasional.
Manfaat dan kelebihan grafik peta dan globe ini adalah:
a.kemungkinan siswa mengerti posisi dan kesatuan politik,perbedaan ras dan budaya antar bangsa benua dan pulau.
b.Merangsang minat siswa untuk mengetahui tentang penduduk dan pengaruh-pengaruh geografis dan sebagainya.
C.Diagram
Diagram merupakan susunan garis-garis dan memyerupai peta dari pada gambar.Diagram sering digunakan untuk meningkatkkan letak bagian-bagian sebuah alat atau mesin serta hubunagan satu bagian dengan yang lainnya[15]. Diagram merupakan suatu gambar sederhana yang mengunakan garis-garis dan simbol-simbol,diagram atau skema mengambarkan struktur dari objek secara garis besar.Diagram pada umumnya berisi petunjuk-petunjuk.Diagram menyederhanakan hal yang kompleks sehingga dapat memperjelas penyajian pesan.
Diagram yang baik sebagai media pendidikan adalah[16]:
1.Benar,di gambar rapi,diberi title,label,dan penjelasan-penjelasan yang perlu.
2.Cukup besar dan ditempatkan secar stategis dan
3.Penyusunanya di sesuaikan dengan pola membaca yang umum yaitu dari kiri kekanan dari atas kebawah.
D.Poster
Poster merupakan gabungan antara gambar dan tulisan dalam suatu bidang yang memberikan tentang satu atau dua ide pokok dan di buat dengan gambar dekorantif dan huruf yang jelas[17].Poster tidak saja untuk menyampaikan kesan-kesan tertentu tetapi mampu pula untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya[18].
Ciri-ciri poster yang baik adalah :
1.Sederhana
2.Menyajikan satu ide pokok.
3.Berwarna
4.Slogan ringkas dan jitu
5.Tulisannya jelas
6.Motif dan desain bervariasi
E.Karikatur dan Kartun
Karikatur dan kartun merupakan garis yng dicoret-coret dengan spontan yang menekankan kepada hal-hal yang dianggap penting bedanya dengan poster terletak pada karikatur yang kadang-kadang lebih mengigit dan krisit.Coretan-coretan pada karikatur misalnya coretan pada wajah manusia yang mirip di karikaturkan memberikan pesan politis.Sedangkan kartun ide utamanya adalah mengugah rasa lucu dan kesan utamanya adalah tersenyum dan ketawa[19].Kartun sebagai salah satu bentuk komunikasi komunikasi grafis adalah suatu gambar interpetatif yang mengunakan simbol-simbol untuk penyampaian suatu pesan secara cepat dan ringkas atau suatu sikap terhadap orang,situasi,atau kejadian-kejadian tertentu[20].

F.Media Gambar/Foto
Foto merupakan media reproduksi bebtuk asli dalam dua dimensiFoto merupakan alat visual yang efektif karena dapat di viualisasikan sesuatu yang akan di jelaskan dengan lebih kongkrit dan realistis[21].Diantara media pendidikan,gambar/foto adalah media yang paling umum di pakai[22].
Beberapa alasan pengunaan foto sebagai media pengajaran sebagai berikut[23]:
1.Bersifat konkrit,gambar atau foto lebih realistis menunjukan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata.
2.Dapat mengatasi batas ruang dan waktu,melalui gambar dapat di perlihatkan kepada siswa foto/foto benda yang jauh atau yang terjadi beberapa waktu yang lalu.
3.Dapat mengatasi kekurangan daya mampu panca indra manusia.Misalnya benda-benda kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata dan diperbesar sehingga dapat dilihat dengan jelas.
4.Dapat digunakan untuk menjelaskan suatu masalah.
5.Mudah didapat dan murah biaya,karena mengandung nilai ekonomis.
6.Mudah digunakan baik untuk perorangan atau kelompok.
Ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi oleh gambar/foto yang baik sehingga dapat dijadikan sebagai media pendidikan yaitu:
1.Autentik,gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi seperti kalau orang melihat itu sebenarnya[24].Keaslian gambar,sumber yang diguanakan hendakalah menunjukan keaslian atas ituasi sederhana.Hendaklah dihindarkan mengunakan sumber yang palsu[25].
2.Sederhana,Komposisi gambar hendaklah cukup jelas menunjukan poin-poin pokok dalam gambar.
3.Ukuran relatif,gambar/foto dapat memperbesar atau memperkecil objek/benda yang sebenarnya.
4.Gambar/foto sebaiknya mengandung gerak (dinamis)atau perbuatan.gambar yang baik tidklah menunjukan objek dalam keadaan diam tetapi memperlihatkan aktivitas tertentu.
5.Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran,gambar harus membawa pesan(message)cocok untuk tujuan pengajaran yang sedang dibahas,bukan segi bagusnya tetapi yang penting gambar tersebut membawa pesan tertentu.
Kelemahan media gambar/foto adalah sebagai berikut[26]:
1.Kelebihan penjelasan dari guru dapat menyebabkan timbulnya penafsiran yang berbeda sesuai dengan pengetahuan masing-masing anak terhadap hal yan di jelaskan.
2.Penghayatan tentang materi kurang semmpurna,Karena media gambar hanya menampilkan persepsi indra mata yang tidak cukup kuat untuk mengerakan kepribadian manusia,sehingga materi yang di bahas kurang semprna
3.Tidak meratanya pengunaan foto-foto tersebut bagi anak-anak dan kurang efektif dalam penglihatan.Biasanya anak yang duduk paling depan dapat melihat dengan sempurna sedangkan yang dibelakang kabur.
Jenis-jenis media gambar/foto
Ada beberapa jenis media gambar/foto antara lain[27]:
1.Foto dokumentasi,yaitu gambar yang mempunyai nilai sejarah bagi individu maupun masyarakat.
2.Foto aktual,yaitu gambar yang menjelaskan sesuatu kejadian yang meliputi berbagai aspek kehidupan .
3.Foto pemandangan,gambar yang melukiskan pemandangan suatu daerah/lokasi.
4.Foto iklan/reklame,gambar yang digunakan untuk mempengaruhi orang atau masyarakat konsumen.
5.Foto simbolis yaitu gambar yang mengunkan bentuk simbol atau tanda untuk mengungkapkan pesan tertentu.


[1] Sudjana,nana.2009.dasar-dasar proses belajar mengajar.bandung.pt sinar baru algensindo.hal:101
[4] Arif S Rahman.1986.Media Pendidkan.Hal:35
[5] Asnawir dan Basyiruddin Usman.2002.Media Pembelajaran.hal:38
[6] Sudjana,nana dan Rivai,ahmad.2007.media pengajaran.bandung.pt sinar baru algensindo.hal:39
[7] Asnawir dan Basyiruddin Usman.2002.Media Pembelajaran.hal:39
[8]. Asnawir dan Basyiruddin Usman 2002.Media Pembelajaran.hal:40
[9] Sudjana,nana dan Rivai,ahmad.2007.hal:40-44
[10] Asnawir dan Basyiruddin Usman 2002.Media Pembelajaran.hal:40
[11] Arif S Rahman,dkk.1986.Media Pendidikan.hal:42
[12] Sudjana,nana dan Rivai,ahmad.2007.hal:40-44
[13] Asnawir dan Basyiruddin Usman 2002.Media Pembelajaran.hal:41
[14] Asnawir dan Basyiruddin Usman 2002.Media Pembelajaran.hal:42
[15] Asnawir dan Basyiruddin Usman 2002.Media Pembelajaran.hal:43
[16] Arif S Rahman,dkk.1986.Media Pendidikan.hal:35
[17] Asnawir dan Basyiruddin Usman 2002.Media Pembelajaran.hal:44
[18] Arif S Rahman,dkk.1986.Media Pendidikan.hal:46
[19] Asnawir dan Basyiruddin Usman 2002.Media Pembelajaran.hal:47
[20] Arif S Rahman,dkk.1986.Media Pendidikan.hal:45
[21] Asnawir dan Basyiruddin Usman 2002.Media Pembelajaran.hal:47
[22] Arif S Rahman,dkk.1986.Media Pendidikan.hal:29
[23] Asnawir dan Basyiruddin Usman 2002.Media Pembelajaran.hal:48
[24] Arif S Rahman,dkk.1986.Media Pendidikan.hal:31
[25] Asnawir dan Basyiruddin Usman 2002.Media Pembelajaran.hal:49
[26] Asnawir dan Basyiruddin Usman 2002.Media Pembelajaran.hal:50
[27] Asnawir dan Basyiruddin Usman 2002.Media Pembelajaran.hal:51

Senin, 19 Maret 2012

AGAMA DAN KESEHATAN MENTAL



A.       Pengertian Kesehatan Mental
Istilah kesehatan mental diambil dari kosep mental hygiene, kata mental berasal dari bahasa yunani yang berarti kejiwaan, kata mental memiliki persamaan makna dengan kata psyche yang berasal dari bahas latin yang berarti psikis atau jiwa, jadi dapat diambil kesimpulan bahwa mental hygiene berarti mental yang sehat atau kesehatan mental. Kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari keluhan dan gangguan mental baik berupa neurosis maupun psikosis(penyesuaian diri terhadap lingkungan social).[1]
Kesehatan mental adalah ilmu yang meliputi tentang prinsip-prinsip, peraturan-peraturan, serta prosedur-prosedur untuk mempertinggi kesehatan rohani. Orng yang sehat mentalnya adalah orng yang dalam rohani atau dalam hatinya selalu merasa tenang, aman dan tentram.[2]
Mental yang sehat tidak akan mudah terganggu oleh stressor(penyebab terjadinya stress). Orang yang memiliki mental yang sehat berarti mampu menahan diri dari tekanan-tekanan yang datang dari dirinya sendiri dan lingkungannya.
Ciri-ciri orng yang memiliki kesehatan mental adalah:
ü  Memiliki sikap (attitude) yang positif terhadap dirinya sendiri.
ü  Aktualisasi diri.
ü  Mampu mengadakan integrasi dengan fungsi-fungsi psikis yang ada.
ü  Mampu berotonom terhadap diri sendiri(mandiri).
ü  Memiliki persepsi yang obyektif terhadap realitas yang ada.
ü  Mampu menyelaraskan kondisi lingkungan dengan diri sendiri.

B.        Hubungan Agama dan Kesehatan Mental
Agama tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Pengingkaran manusia terhadap agama mungkin karena factor-factor tertentu baik yang disebabkan oleh kepribadian maupun lingkungan masing-masing, namun untuk menutupi atau meniadakan sama sekali dorongan dan rasa keagamaan kelihatannya suli dilakukan, hal ini karena manusia memiliki unsur batin yang cendrung mendorongnya untuk tunduk kepada zat yang ghaib. Ketundukan ini merupakan bagian dari factor intern manusia.
Fitrah manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT ialah manusia diciptakan mempunyai naluri beragama yaitu agama tauhid. Kalau ada manusia tidak beragama tauhid, maka tidak wajar, mereka tidak beragama tauhid itu hanya karena pengaruh lingkungan, seperti yang ada dalam QS.Ar Rum:30-31[3]


Artinya: Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.  
            Jadi hubungan agama dengan kesehatan mental yaitu : agama sebagai terapi kesehatan mental. Hal ini sudah ditunjukkan secara jelas dalam ayat-ayat Al-Qur’an di antaranya yang membahas tentang ketenangan dan kebahagian yaitu dalam QS An Nahl :97


Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik] dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
            Hubungan antara agama dan kesehatan mental ini terletak pada sikap penyerahan diri seseorang terhadap kekuasaan yang maha tinggi sehingga akan dapat  memunculkan perasaan positif pada kesehatan mental seseorang.[4]

C.       Gangguan dalam Perkembangan Keberagamaan
Sikap keagamaan merupakan suatu keadaan yang ada dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai dengan kadar ketaatannya terhadap agama. Sikap keagamaan tersebut adanya konsistensi antara kepercayaan terhadap agama sebagai unsure kognitif, perasaan terhadap agama sebagai unsure efektif  dan perilaku terhadap agama sebagai unsure psikomotor. Jadi, sikap keagamaan merupakan integrasi secara kompleks antara pengetahuan agama, serta tindak keagamaan dalam diri seseorang. Hal ini menunjukkan bahwa sikap keagamaan menyangkut atau berhubungan erat dengan gejala kejiwaan.
Beranjak dari kenyataan yang ada, sikap keagamaan terbentuk oleh dua factor, yaitu factor internal dan factor eksternal. Gangguan dalam perkembangan keberagamaan tersebut dapat berangkat dari dua factor pembentuk sikap keberagamaan itu, yaitu:[5]
1)      Factor internal
ü  Factor hereditas
Meskipun belum dilakukan penelitian mengenai hubungan antara sifat-sifat kejiwaan anak dengan orang tuanya, namun tampaknya dapat dilihat dari hubungan emosional. Seperti yang dianjurkan rasulullah untuk memilih pasangan hidup yang baikdalam membina rumah tangga, sebab menurut beliau keturunan berpengaruh. Benih yang berasal dariketurunan yang tercela dapat mempengaruhi sifat-sifat keturunan berikutnya.
ü  Tingkat usia
Perkebangan agama pada masa kanak-kanak dipengaruhi oleh perkembangan bebagai aspek kejiwaan termasuk perkembangan berfikir. Anak yang menganjak usia berfikir kritis lebih kritis pula dalam memahamiajran agama. Pada tingkat remaja yang mempengaruhi perkembangan jiwa keberagamaan mereka yaitu pada saat mereka menginjak ambang usia kematangan, sehingga pada masa ini sering menimbulkan konfik kejiwaan,yang cendrung mempengaruhi konversi agama di usia matang.
ü  Kepribadian
Kepribadian sering disebut sebagai identitas seseorang yang sedikit banyaknya menampilkan cirri-ciri pembeda dari individu manusia memiliki perbedaan dari individu lain diluar dirinya. Secara individu manusia memiliki perbedaan dalam kepribadian. Perbedaan ini berpengaruh terhadap perkembangan aspek-aspek kejiwaan termasuk jiwa keagamaan. Di luar itu dijumpai pula kondisi kepribadian yang menyimpang. Kondisi seperti ini yang akan mempengaruhi perkembangan kejiwaan.
ü  Kondisi kejiwaan
Ada kondisi kejiwaan yang pada diri manusia yang terkadang bersifat menyimpang(abnormal)maka hal inlah yang menyebabkan ganguan terhadap perkembangan keberagamaan.
2)      Factor eksternal
ü  Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan factor yang paling dominan dalam meletakan dasar bagi perkembangan jiwa keagamaan. Apabila lingkungan keluarga menunjukan sikap dan tingkah laku yang jelek maka jelek juga pengaruh keagamaan pada diri anak.
ü  Lingkungan institusional
Lingkungan institusional dapat berupa formal seperti sekolah ataupun nonformal seperti berbagai perkumpulan dan organisasi.

ü  Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat merupakan pengaruh, lingkungan masyrakat ini dapat mempengaruhi jiwa keberagamaan, baik dalam bentuk positif ataupun negative.

D.       Agama dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan Mental
Psikologi agama merupakan bukti adanya perhatian khusus para ahli psikologi terhadap pengaruh agama dalam kehidupan kejiwaan manusia.[6] Seperti yang talah disebutkan di atas bahwa agama akan memberikan sikap yang optimis pada diri seseorang sehingga muncul perasaan yang positif  seperti rasa bahagia, rasa senang, rasa puas, sukses, merasa dicintai atau rasa aman.
Cukup logis bahwa ajaran agama mewajibkan penganutnya untuk melaksanakan ajrannya secara rutin. Bentuk dan pelaksanaan ibadah agama, paling tidak akan dapat berpengaruh dalam menanamkan keluhuran budi yang pada puncaknya akan menimbulkan rasa sukses sebagai pengabdi tuhan yan setia. Tindak ibadah setidak-tidaknya akan memberi rasa bahwa hidup menjadi lebih bermakna. Manusia sebagai makhluk yang memiliki kesatuan jasmani dan rohani secara tak terpisahkan memerlukan perlakuan yang dapat memuaskan keduanya. [7]